1 | Pembangunan Candi Borobudur
Yang masih menjadi misteri terbesar Borobudur hingga saat ini adalah proses pembangunan Borobudur itu sendiri. Bayangkan saja bagaimana cara orang jaman dulu yang notabene belum ada peralatan canggih bisa membuat mahakarya arsitektur tinggi hanya dari fragmen bebatuan bahkan tanpa pondasi tanam. Menurut para ahli arkeologi dulunya Borobudur hanya memiliki 1 stupa raksasa di antara 5 pagar langkan, namun karena massa stupa yang sangat besar otomatis memberikan tekanan besar dibawah yang bisa membuat tubuh candi runtuh maka dari itu diganti dengan 1 stupa di tengah dan 3 tingkat stupa disekelilingnya. Proses pembangunan Borobudur diperkirakan 75 - 100 tahun lamanya.
2 | UFO dalam Relief Borobudur
Tak hanya di Kuil Abydos mesir yang memiliki relief menyerupai UFO, Borobudur pun memiliki relief misterius yang berkaitan dengan kendaraan makhluk luar angkasa. Entah atas dasar apa mereka mengukir bentuk piringan yang melayang mungkin ada maksud dan tujuan tertententu atau mereka mencoba menceritakan pengalaman kotak dengan Alien. Walaupun begitu, banyak yang menyanggah klam ini dan menganggapnya klaim tanpa mempelajari simbol-simbol budha jaman dulu. Jika diteliti lebih lanjut objek tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan 7 permata raja (chakravartin) dalam ilmu kosmologi Buddha. Seperti kuda (Aśvaratna), Cakraratna (roda emas), gajah (hastiratna) dan Maṇiratna (permata harapan).
3 | Kunto Bimo
Bagi yang pernah berkunjung ke Borobudur. Pasti kamu pernah melihat para wisatawan sedang asyik merogoh stupa melalui lubang-lubang di setiap dinding stupa atau mungkin kamu sendiri pernah melakukannya. Itulah yang disebut Kunto Bimo, salah satu mitos masyarakat sekitar Candi Borobudur. Barangsiapa yang dapat menyentuh arca dalam stupa maka segala keinginannya akan terkabul atau akan mendapatkan keberuntungan. Kunto Bimo sendiri adalah patung Buddha dalam posisi Dharmachakra yang berada didalam stupa dengan penutup belah ketupat berada pada tingkat dasar dari 3 undak-undak stupa. Para pria disarankan untuk menyentuh jari kelingking atau jari manis patung sedangkan wanita bagian jari kaki. Tentu sangat sulit bahkan tidak mungkin meraih bagian tersebut hanya mengandalkan tangan.
4 | Danau Purba
Seperti dilansir dari laman tempo, Seorang mahasiswa doktoral Departemen Geografi Universitas Gadjah Mada bernama Helmi Murwanto berhasil meneliti dugaan danau purba disekitar Candi Borobudur. Menurutnya daratan ini dulunya adalah sebuah danau purba berumur 10.000 tahun terbentuk pada Zaman Pleistosen Akhir. Hilangnya danau ini disebabkan oleh pendangkalan dan aktifitas manusia. Dimana sebelum adanya peradaban di daerah itu danau masih tergenang luas hingga 8km dari Sungai Pacet di kaki Bukit Tidar, Mertoyudan hingga mencapai kaki gunung Menoreh. Prakiraan itu didapatkan dari analisa penyebaran endapan lempung hitam yang berasal dari material vulkanik dan bebatuan. Selain itu citra satelit juga menunjukkan aliran sungai yang bermuara pada danau tersebut. Memang sangat masuk akal jika daerah tersebut dulunya adalah sungai karena konsep Candi Borobudur sendiri mirip bunga teratai.
5 | Singa Urung
Singa Urung merupakan bahasa Jawa yang berarti harimau gagal. Singa Urung berbentuk arca hewan harimau yang berada di sebelah kiri dan kanan tangga masuk candi. Mitos yang berkembang dimasyarakat ialah bahwa siapapun yang melewati atau menyentuh arca tersebut maka akan urung atau gagal sesuai dengan namanya. Sedangkan untuk pasangan kekasih dihimbau untuk menjauhi arca ini karna dapat berakibat fatal yang berakhir pada gagalnya hubungan mereka bisa putus, atau gagal menikah. (So, bagi kamu yang punya kekasih hati-hati ya kalau sedang berwisata di borobudur harus waspada dengan patung yang satu ini hehehe).
6 | Arsitek Borobudur
Meski belum ada jawaban pasti mengenai siapakah arsitek Borobudur.
Menurut legenda turun-temurun yang dianut masyarakat, arsitek Borobudur
adalah Gunadharma. Beliau merupakan tokoh intelektual masa lalu yang
memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Sangat masuk akal karena Candi
Borobudur sendiri tidak mungkin dibangun asal-asalan tanpa perhitungan
yang cerdas dan teliti. Lebih mengejutkan lagi, Gunadharma konon
menjelma menjadi gunung yang terletak di dekat Candi Borobudur yaitu
pegunungan Menoreh. Jika dilihat dari kejauhan maka akan terlihat
seperti tubuh manusia yang sedang berbaring itulah yang dipercaya
penduduk sekitar sebagai Gunadharma. Sedangkan para pemburu UFO
mengganggapnya sebagai rancangan makhluk luar angkasa alias Alien.
7 | Relief Tersembunyi
Dibalik kemegahan relief yang menghiasi setiap dinding langkan candi
ternyata menyimpan panel relief lain yang tersembunyi tertutup oleh
teras atau kaki candi. Relief itu disebut Karmawibhangga,
pertamakali ditemukan oleh arkeolog JW Yzerman 1885. Lalu pada tahun
1891, Seorang fotografer Belanda bernama Kasiyan Chepas membongkar
bagian yang menutup relief tersebut dan memotretnya satu persatu setelah
itu di tutup lagi seperti semula. Setelah diteliti relief-relief
tersebut sebagian besar mengilustrasikan adegan vulgar dan kejahatan. Karmawibhangga
menggambarkan hukum sebab-akibat atau level paling bawah dari ajaran
Budha yang sarat akan keduniawian seperti membunuh, bergunjing, berkata
kotor, berzinah, pemerkosaan, bahkan adegan seks juga ada disini. Entah
dengan alasan apa relief ini disembunyikan, mungkin karena relief ini
tidak pantas dipertontonkan atau mungkin terpaksa ditutup untuk
menguatkan pondasi bawah candi.
8 | Jam Raksasa
Selain berfungsi sebagai tempat beribadah agama buddha, Candi Borobudur
diduga memiliki fungsi lain yang berhubungan dengan Astronomi. Didukung
dengan adanya ukiran relief yang menggambarkan Bulan, Bintang dan
Matahari. Candi ini mungkin adalah alat perekam gerakan langit. Selain
itu bentuk simetris pada bangunan yang memiliki sisi sejajar dari arah
gerakan matahari dari timur ke barat mengisyaratkan bahwa Candi
Borobudur kemungkinan adalah suatu jam Matahari raksasa. Suatu jam alam
yang mengandalkan sinar matahari. Stupa utama ditengah berfungsi sebagai
jarum jam dan stupa kecil di sekelilingnya sebagai penanda. Sinar
matahari menghasilkan bayangan untuk stupa besar dan akan melewati
stupa-stupa dibawahnya namun masih belum diketahui pasti cara membaca
waktu pada jam tersebut. Jika benar, ini menjadi bukti peradaban masa
lampau Indonesia yang sudah memanfaatkan astronomi untuk kegiatan
sehari-hari.
http://www.misterifaktadanfenomena.com/2017/06/8-misteri-dan-mitos-candi-borobudur.html
http://www.misterifaktadanfenomena.com/2017/06/8-misteri-dan-mitos-candi-borobudur.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar